Chapter 17
Chapter 17
Bab 17
Sesampainya di rumah, setelah memberi Roxy obat, menenangkan ketiga anak tidur. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Tracy berbaring di atas ranjang setelah mandi, lalu mengirimkan pesan kepada ‘gigolo pelunas hutang’, bertanya tentang pekerjaannya malam ini. Pesannya dibalas, hari ini pekerjaan tidak lancar, tidak ada yang memesannya.
Tracy pun panik, bergegas mengetik panjang lebar mengajarkannya cara menggoda tante-tante girang dan cara berbisnis.
“Kamu jangan selalu memakai topeng, menutup setengah muka agar terkesan keren. Walaupun tante girang menyukai pria dingin, tapi mereka juga suka pria hangat. Gayamu salah, kamu harus ganti gaya!
Saat tante girang sedang memilih, kamu harus menunjukkan pesonamu pada mereka. Melepaskan bajumu, tunjukkan otot perutmu dan pamerkan otot lenganmu. Mereka pasi langsung terpesona padamu.
Kemudian kamu beritahu mereka, kamu memiliki gairah tinggi, ketahananmu sangat lama.….‘
“Gairah tinggi, tahan lama… Tampaknya kesanmu di malam itu sangat mendalam!”
“….....”
Wajah Tracy memerah, ia mengirim emoji pisau. –
“Aku sedang mengajarimu cara menghasilkan uang, kamu malah membicarakan itu. Malam ini ;\; omsetmu tidak tercapai, kau harus menebusnya besok. Aku sudah pernah bilang, setiap hari harus
mengirimkan uang minimal 10 juta...”
*gigolo pelunas hutang’ hanya membalasnya dengan emoji berkeringat.
“Rajin-rajinlah bekerja dan bersemangatlah. Hari masih panjang, bisa saja tengah malam nanti kamu dapat pelanggan. Jangan pilih–pilih. Tidak usah pedulikan berat tante girang seratus dua ratus kilo. Selama dia memilihmu, kamu harus maju…”
*.......” ‘gigolo pelunas hutang’ terdiam.
“Sudahlah, sekarang juga aku akan ke bar menemuimu. Sekalian aku bawa suplemen vitalitas dan mengajarimu beberapa trik!”
Sebagai atasan harus memerhatikan bawahan, tidak boleh memerasnya. Harus memperlakukannya dengan baik dan berperasaan. Jika tidak, bawahan tidak akan betah.
Tracy teringat kiat-kiat bisnis yang diwarisi ayahaya. Dia memutuskan bersikap baik sedikit
terhadap ‘gigolo pelunas hutang’.
Setelah Tracy menitipkan anaknya kepada Bibi Juni. Dia mengganti bajunya dan bergegas pergi ke apotek terdekat.
Dia mengamati lingkungan sekitarnya seperti maling, baju berjalan ke arah kasir. “Permisi, apakah… di sini… ada suplemen vitalitas?” tanya Tracy dengan suara kecil.
“Untuk laki-laki atau perempuan” tanya balik penjual itu.
“Untuk laki-laki.” Tracy mengecilkan suaranya.
“Di sini ada semua, kamu mau yang mana?” Penjual menunjuk lemari kaca di belakangnya.
“Mau yang termurah.” sahut Tracy tanpa berpikir.
mun
“Ini saja.” Penjual mengeluarkan salah satu suplemen, “Beli 3 paket pengobatan gratis 1 paket pengobatan…”
“Berapa harga 3 paket pengobatan?”
“Setelah di diskon jadi 6.760.000”
“Mahal sekali, aku cuma perlu sebotol!”
“........”
Penjual itu memberinya satu botol.
Tracy memasukan botol suplemen ke dalam tasnya dan buru-buru meninggalkan tempat itu.
Penjual itu bergunjing dengan rekan kerja lainnnya, “Wanita cantik tadi, parasnya benar-benar cantik, tapi sayangnya tidak punya hati nurani.”
“Hah? Kenapa?”
“Coba kamu pikir, dia sudah membuat suaminya kering. Sekarang datang ke sini malah cuma beli satu botol suplemen vitalitas. Ini namanya menginginkan yang enak, tapi tidak bersedia mengeluarkan modal!”
“Hahaha, benar-benar wanita kejam!”
Keluar dari apotek, Tracy memesan taksi ke bar mencari ‘gigolo pelunas hutang. la lalu mendatangi ruangan VIP tempat mereka bertemu sebelumnya.
Ternyata dia memang di sana.
I
Tetap memakai topeng misterius itu, berpakaian hitam, bersandar di sofa dan meminum anggur dengan postur arogan. Aura penindasan yang tidak berani didekati oleh orang lain!
“Ckck, lihatlah gayamu ini. Pantas saja tidak ada yang memilihmu.” Tracy mengomelinya begitu masuk ruangan, “Tante girang kemari untuk mencari kesenangan, bukan diperlakukan keji. Wajah dinginmu itu mau diperlihatkan kepada siapa?”
“Terserah mereka ingin memilihku atau tidak!” Daniel menggoyangkan gelas anggurnya, lanjut
meminum anggurnya.
“Kalau kamu begini terus setiap hari, bagaimana kamu bisa sukses?” Tracy kehilangan kata kata, “Jadi orang harus terus berjuang, harus kerja keras agar bisa hidup enak!”
“Gigolo pun harus berjuang?” tanya Daniel balik.
“Tentu saja, bukankah jadi gigolo pun ada levelnya?”
Tracy mengajarinya dengan sungguh-sungguh.
“Kalau omsetmu bagus, maka kamu bisa menjadi gigolo teratas. Orang lain dibayar 20 juta untuk sewa satu malam. Kamu dibayar 40 juta. Setelah 2 tahun, kamu boleh berhenti. Bisnis di industri ini memang mengandalkan kemampuan sepenuhnya. Jika sekarang kamu tidak kerja keras, bagaimana saat tua nanti?”
“Masuk akal!” Daniel menganggukkan kepala.
“Jadi, kamu harus berjuang mendapat omset.” Tracy mengeluarkan suplemen vitalitas dari tasnya, “Nah, ini suplemen yang kubeli. Setelah kamu minum, malam ini pasti dapat pelanggan besar...”
“Vitalitasku sangat bagus, tidak perlu obat.“ Daniel melihat botol suplemen itu, bibirnya menyunggingkan senyuman menggoda, “Bukankah kamu sudah pernah merasakannya?” Content protected by Nôv/el(D)rama.Org.
“Dulu sangat bagus, tapi kamu telah melakukannya selama beberapa tahun. Seharusnya sekarang jadi lemah sedikit, kan?” Tracy memandangnya dengan wajah kasihan, “Batang besi saja bisa digiling menjadi jarum, apalagi kamu…”
Pandangannya mendarat ke bagian privatnya, lalu menghela napas.
Daniel menyipitkan matanya, memegang dagu Tracy agar Tracy melihatnya…
“Kamu sedang meragukan kemampuanku?”
Mata arogan itu membuat Tracy gugup.
Tracy meringsut mundur, menjaga jarak dengannya, “Aku ini peduli dengan tubuhmu, makanya aku pergi membeli suplemen. Seharusnya kamu membalas kebaikanku…”
“Kamu ingin bagaimana aku membalasnya?”
Daniel tiba-tiba mendekatinya dengan agresif, tampak seperti seekor binatang buas yang sedang mendekati mangsanya.....